SINAU KEBANGSAAN

Prolog Bangbang Wetan Bulan November 2025

Surabaya pernah menyala. Langitnya merah dan udara pagi penuh getir yang tak bisa dijelaskan dengan teori apa pun.

Di setiap gang, di setiap tikungan, berkumandang takbir yang bersaing dengan deru peluru. Ada yang gugur, ada yang menangis, ada yang terus berlari sambil membawa pesan, bendera, atau sekadar semangat agar yang lain tidak menyerah.

Sejarah menulis mereka sebagai pahlawan. Tapi sungguh, mereka hanya manusia biasa yang dihadapkan pada pilihan luar biasa. Dalam ketakutan yang nyata, mereka memilih tetap percaya bahwa negeri ini pantas diperjuangkan.

Sumber: CakNun.com

Delapan puluh tahun berlalu.
Bangsa ini mungkin telah berubah bentuk. Namun ada hal yang masih sama: rasa ingin mempertahankan kemanusiaan. Rasa ingin menyalakan kembali api yang dulu dinyalakan para pejuang.

Bangbang Wetan lahir dari nyala itu. Ia tidak meniru perang, tapi menjaga semangatnya dalam medan yang lain, medan makna.

Maiyah mengajarkan bahwa hidup bukan lomba cepat-cepat sampai. Tapi perjalanan menumbuhkan, menegakkan, dan memanusiakan. BangbangWetan memeliharanya dalam bentuk yang kita bisa: berkumpul, berbagi, bertanya, dan pulang membawa cahaya meski hanya sekedip.

Kami menyebutnya sinau, bukan seminar. Kami menyebutnya rutinan, bukan acara. Karena yang ingin kita rawat bukan hanya pengetahuan, tapi keberlangsungan hati yang waras di tengah kekacauan. Kami tidak sedang ingin hebat. Kami hanya ingin tetap manusia.

Sumber: CakNun.com

Sinau Kebangsaan malam ini adalah bagian dari itu. Bagian dari upaya menjaga Surabaya tetap hidup dalam jiwa, menjaga 10 November tetap membara dalam waktu.

Kita tidak membawa senjata, tapi kita punya kata. Kita tidak berhadapan dengan penjajah asing, tapi kita sedang menghadapi bahaya yang lebih halus: apatisme, manipulasi, dan khilaf yang terstruktur.

Dan jika sejarah pernah mencatat bahwa api perjuangan menyala dari kota ini, maka izinkan malam ini kita menghidupkannya kembali. Bukan dengan teriak, tapi dengan tafakur. Semangat itu yang ingin dihidupkan lewat Sinau Kebangsaan: Menyalakan Semangat Kepahlawanan.

Bangbang Wetan bersama Sekolah Negarawan
Senin, 10 November 2025 / JumadaI 19, 1447 AH
📍 Pos Bloc Surabaya, Jl. Kebon Rojo, Krembangan

Karena yang kita lawan sekarang adalah kekosongan makna. Dan seperti dulu, Surabaya memilih untuk tidak tinggal diam! Salam Satu Nyali!!!


Disusun oleh: Tim Tema Bangbang Wetan

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top